1/2 kenyataan

Niat bertanya baik kepada teman malah salah orang ( bukan modus nih, tapi emang nyata ) masih ingat pertama sms ? itulah pertama kali aku berani ngobrol sama kamu, setelah beberapa bulan tanpa ada sepatah kata atau sekedar saling sapa basa – basi, walaupun awalnya aku gak niat hubungi kamu juga sih, tapi semenjak itu ada hal yang tersembunyi yang gak pernah aku ngerti sampai sekarang. Sampai aku tahu alamat e-mailmu yang kamu kasih pas mau ngopi tugasku , Nah
dari sini awal aku  mencari tau segala tentangmu , mengintip tentang isi hatimu,  ingin mengetahui km chet sama siapa aja dan bagai manakan sikapmu dalam dunia maya, bahkan sekedar membaca curhatanmu . . .

namun,
terkadang aku harus menelan pahit, jarang aku mendapatkan senyuman dan rasa penasaran  ini ingin trus mengetahui segala hal tentang km. . .

di kampusmu ada lelaki yg menyukaimu (pacarmu) , wahhh . . .  di kampus jg aku lihat kamu bareng sama cowomu ( duh emang serasi kalian #BaygonManaBaygon.. ), jalan2mu sama pacarmu, foto2mu breng tmn2 segala rahasia tentang km

" maaf aku terlalu berlebih mengetahi hal tentangmu " aku tau ini kesalahan besar, sangat besar.
 km pernah mengatakan " ada beberapa hal kecil yg tdk perlu kita ketahui" hal itu berbanding terbalik buatku, " aku selalu ingin mengetahui hal2 kecil itu "

sekali lg maaf atas perilaku ku ini, . . .


semester genap

memasuki awal semester genap semua kembali seperti awal, diam seribu bahasa dan tanpa saling sapa, aku berusaha mencari alasannya knp ini bisa begini.  rasa sesal, kecewa, marah namun ini ttep kembali kpd perkataan km, mungkin kita tdk perlu mengetahui rahasia org terlalu dalam, dan aku pun berhenti, aku berusaha untuk  tidak menyalahkan  keadaan. . .

aku jg berfikir, mungkin ini salah satu jln untuk melupakan tentangmu, melepaskanmu, walaupun itu sangat sulit. . .
 bukankah km jg mulai melupakanku, km memulai babak awal yang bahagia setelah renggang dengan pacarmu..
bukankah km jg mengatakan hati bisa di bolak balik, aku berusaha meyakinkanmu tpi, km ttep tak peduli bahkan menyuruhku untuk berhenti,
aku sadar semua tak bisa di paksakan, . . .

tpi, ntah knp . .
 aku masih trus memaksa kehendak walau aku sudah tau tentangmu, tentang chetmu, tentang curhatmu,aku masih bisa menerima dan trus mencoba, mungkin aku org bodoh, atau mungkin ini rasa yg terlalu berlebihan,

cerita tetaplah cerita. . .
kisah tetaplah kisah . . .
biarkan dia terukir dalam hati,


 kalau memang aku harus berhenti, aku akan berhenti . . .

                                                 

Artikel Terkait: