Bismillah..
Siapa sih yang
gak mau jadi aktivis kampus, jadi bagian dari tulang punggung meraih piala –
piala atau sekedar penghargaan demi
mengharumkan kampus. Iri sih iya, karena gue gak sebahagia mereka, gue gak
sebebas mereka.. karena permasalahan ku waktu awal kuliah yang sudah gue
ceritain di kesempatan yang lalu, kuliah gue bak seekor tikus yang berusaha
keluar dari kurungan. Gue mencaoba merajut aja, gue tata kembali cita – cita yang
sempat terobek oleh pedihnya realita yang harus gue terima..
Ya memang dulu
gue sempet mencoba masuk organisasi – organisasi, tapi apa daya IPK gue gak
nyukupp !!! kenapa harus ada syarat IPK sihh kalo cuman mau gabung organisasi
!!! masak iya udah smster 5 ini IPK gue 3 lebih gue baru mau masuk ???
Gue juga sempet
ikut klompok nulis, tapi yang gue dapet dari situ gak lebih dari sekelompok
yang penuh dengan gaya yang mengesanpingkan kebersamaan atau pikiran.. gue juga
ikut organisasi kepemudaan, sebenernya ini gue udah di lantik waktu sma dulu, tapi
disemarang gue jadi lebih leluasa buat kumpul di sekretariat jawa tengah. Di
organisasi kepemudaan, gue gak dapet apa – apa disini.. isinya cuman uang,
mobil, clubbing dan cewek !! urusan
rapat doang gue harus pake motor hampir satu jam dan ditempat yang mahal pula ,
ya mungkin gak terlalu mahal bari mereka atau bagi lo yang banyak duit , per
orang 1xx tiap kali kumpul.. kalo yang lain enak, mereka naik mobil semua,
lewat tol.. lah gue ?? untung ketua organisasi ( kampus) ini bareng sama gue,
karena gue adalah wakil ketua di organisasi kampus ini, ya mungkin dia kasihan
atau memang dia nunjukin solidaritas selaku ketua. Ya mungkin ini karena kampus
gue juga, yang katanya terkenal mahal . cuman realitanya sebenernya gak mahal
buat administrasinya, cuman yang bikin mahal itu para mahasiswanyaa yang kaya –
kaya, SERIUSSS !! gue juga sempet kumpul organisasi kepemudaan dalam naungan yang sama, dikampus yang berbeda, dipinggir jalan pun jadi, dikontraanpun jadi, gak kaya dikamus gue !! maka itu ada juga yang sebenernya dia orang
biasa tapi dia sok naik level jadinya ada yang rela utang sana sini untuk teman
– teman elitnya itu. Ada juga yang didepan teman orang kaya dia bermewah mewah,
padahal dibelakang makanya nasi kucing
sama teh anget, ada juga yang rela gelapin mobil rental demi seseorang yang dia
suka, karena si doi anak orang kaya bermobil. Salah satu yang gue masukin
adalah, gue masuk kelompok ROBOTIK dikampus gue !! saalloohhh lo gila ya tong, lo kan anak akuntansi ? gila sih emang
dari dulu, gue gak akan segila ini untuk dapet masuk sebuah komunitas
Jusssttt waittt
!!! keren nih , didepan gue ada yang ngobrol bahasa thailand midoi ,cae lieng liung pet, kondidi, milewah, es blewah .apalah apalah . posisi
gue sekarang ada di taman kampus, jam 16.57 ( waktu gue nulis sekarang)..
banyak anak – anak mhs yang lagi pada kumpul masing – masing kelompok. Yang munculin
ide gue buat nulis sekarang ini, ada kumpulan pengajian, paduan suara, karate,
PMII, latian teater, dan banyak deh, yang mengejutkan ya yang didepan ini. Mereka
pake krudung sih, dan ada cowo – cowonya juga.. awalnya tadi mereka bahasa
indonesia, tapiii setelah ada satu mahasiswa /mhs dateng mereka langsung
nimbrung dengan bhs thailand. Gue kira bhasa daerah, karena dikampus gue juga
bnyak anak sulawesi. Tapi setelah gue denger lebih jelas, bahasnya bahasa yang
dipake difilm thailand.. micayyyyyy,
khun,khun layhap, miday. Keren dah
pokoknya.. gue mau poto atau sekedar rekam suara cuman gue takut bro, gue
diliatin mulu dari tadi, karena gue nulis sambil senyum – senyum, ya lucu sih
gue denger bahasanya..
**
Gue masuk robot
bukan karena sebab, dimasa gue pencarian masuk organisasi, gue liat di papan
pengumuman ada pengrerutan anggota robotik. Gue langsung aja telpon tu kontak
yang tercantum, selain gue memang hobi dalam game, gue juga sedikit memahami
dalam dunia javastrip, menurut gue itu modal yang cukup bagi gue yang dari
jurusan yang bukan basic nya. gue bilang kalo gue anak akuntansi, dan aslan gue
ikut. Dan seniornya bilang kalo boleh boleh aja, karena waktu kompetisi
nasional, anak UGM juga ada yang dari jurusan akuntansi. Trus gue ikut... setelah gue ikut di kesempatan waktu gue
renuangan sendiri dikamar. Sering sih gue renungi dihidup untuk introspreksi
diri, bukan mengeluh !!! gue berfikir tentang, teman – teman gue, tentang
memperkuat motivasi naikin ipk yang akhirnya tembus sekarang, dan gue renungin
gue ikut robot. Gue berfikir gue ikut apa final yang gue dapet ? gue kan anak
akuntansi ? bagaimana tanggung jawabsarjana gue nanti ? dan ternyata gue
fikir2, kenapa ada poster robot, ternyata itu yang nempel anggota robot anak
ekonomi juga, cuman ada sesuatu diblakang dia ikut robot.. dia bisa tidur
GRATIS di gedung robot !! notabene yang jadi anggota adalah anak sulawesi,
apalagi anak kos yang cari gratisan pasti ikut... gue merasa diboongi !!!
Dan akhirnya gue
lebih baik fokus kuliah mempertahan kan ipk gue, syukur – syukur naik. Dan gue
jadiin blog ini sebagai wadah sekaligus ruang buat ngeluaran pendapat –
pendapat gue mengenai kritikan – keitikan. Walaupun isinya baru curhatan atau
sekedar materi kuliah. Cuman suatu ssat nanti.. iyaa.. nannti
NB: gue tadi sempet rekam sembunyi –
sembunyi semoga bisa kereman bhs thai nya. Nnti gue repost
#KTP = Kuliah Teman Pacar
Sedangkan
perbedaannya, menurut Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran
Akuntansi Islam, antara lain, terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
- Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, dan juga hingga saat ini apa yang dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan. Sedangkan konsep Islam menerapkan konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa yang akan datang dalam ruang lingkup perusahaan yang kontinuitas.
- Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.
- Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagi sumber harga atau nilai.
- Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko.
- Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram, sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal.
- Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu diperoleh.
Sedangkan
perbedaannya, menurut Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran
Akuntansi Islam, antara lain, terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
- Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, dan juga hingga saat ini apa yang dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan. Sedangkan konsep Islam menerapkan konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa yang akan datang dalam ruang lingkup perusahaan yang kontinuitas.
- Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.
- Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagi sumber harga atau nilai.
- Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko.
- Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram, sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal.
- Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu diperoleh.
Sedangkan
perbedaannya, menurut Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran
Akuntansi Islam, antara lain, terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
- Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, dan juga hingga saat ini apa yang dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan. Sedangkan konsep Islam menerapkan konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa yang akan datang dalam ruang lingkup perusahaan yang kontinuitas.
- Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.
- Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagi sumber harga atau nilai.
- Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko.
- Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram, sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal.
- Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu diperoleh.
0 Comments:
Posting Komentar
Monggo sarannya